Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!
Hello world!
>Fakta Sejarah yang Disembunyikan – Majapahit Kerajaan Islam ?
>

Sejarah Majapahit yang dikenal selama ini di kalangan masyarakat adalah sejarah yang disesuaikan untuk kepentingan penjajah (Belanda) yang ingin terus bercokol di kepulauan Nusantara. Akibatnya, sejarah masa lampau yang berkaitan dengan kawasan ini dibuat untuk kepentingan tersebut. Hal ini dapat pula dianalogikan dengan sejarah mengenai PKI. Sejarah berkaitan dengan partai komunis ini yang dibuat dimasa Orde Baru tentu berbeda dengan sejarah PKI yang dibuat di era Orde Lama dan bahkan era reformasi saat ini. Hal ini karena berkaitan dengan kepentingan masing-masing dalam membuat sejarah tersebut.
>

Hubungan antara Kota Mekah dan Golden Ratio jelas terukir dalam Surah Ali Imran’s (bagian dari Al Qur’an) ayat 96. Jumlah total semua huruf dari ayat ini adalah 47. Menghitung Golden Ratio dari total surat, kata Mekkah tersirat : 47/1.618 = 29,0. Terdapat 29 surat-surat dari awal sampai ayat kata, Makkah seperti dalam peta dunia. Jika hanya satu kata atau huruf yang hilang dalam surat tersebut, rasio ini tidak pernah bisa dipakai. Dengan tanpa batas, kita telah melakukan proses yang sama yang kita laksanakan pada peta dunia dan menyaksikan koherensi mulia sejumlah surat yang mengungkapkan hubungan antara Mekah dan Golden Ratio.
>The Golden Ratio ?
>
The golden ratio is an irrational mathematical constant , approximately 1.6180339887
Golden ratio itu diperoleh dari pembagian satu angka dalam deret Fibonacci dengan angka sebelumnya. Sedangkan deret Fibonacci adalah deret yang terbentuk dengan masing-masing angka dalam deret tersebut merupakan hasil penjumlahan dari dua angka sebelumnya.
… Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya. (QS. Ar Ra’d, 13: 8)
>Nasehat Sang Murabi – Ustadz Rahmat Abdullah (alm)
>
“Jadi, akh, berda’wah itu mirip dengan pekerjaan seorang petani. Biji yang ditanam tidak cukup hanya dibenamkan ke tanah lalu ditinggalkan. Kemudian kita berharap akan kembali pada suatu hari untuk memetik hasilnya… Mustahil itu ! Mustahil !
Jadi, para mad`u (pengikut da’wah) kita harus di-ri’ayah (dirawat), ditumbuhkan, diarahkan, dinasehati sampai dia benar-benar matang. Dijaga alur pembinaannya, ditanamkan motivasi-motivasi, dibangun keikhlasan mereka, didengarkan pendapat-pendapatnya, bahkan kita perlu sesekali bepergian dengannya. Agar kita memahami betul watak kader da’wah kita sebenarnya……”
>Selalu Waktu
>Sudah lama saya tidak update blog karena jarang ng-Net… he_he,, bingung mau posting apa. Tiba2 saya teringat salah satu puisiku yang lama tak “terhiaraukan”, jadi coba aja saya posting di blog ini,,, ini dia…. :
Selalu Waktu
>Tahun Baru Hijrah – Tidak Hanya Sekadar Pindah Biasa
>
Kita mulai dari Hijrah. Bagi yang sudah tahu, biar lebih tahu, yang belum tahu, lanjut, simak ya…
Menurut yang saya ketahui sendiri, boleh percaya atau tidak, hijrah merupakan perpindahan dari tempat/keadaan/kondisi yang kurang baik/tidak baik menuju yang lebih baik. Seperti halnya dengan hijrah Nabi Muhammad SAW dan para sahabat yang hijrah dari kota Mekah (kondisi yang kurang baik saat itu untuk perkembangan Islam) berpindah ke Madinah (kondisi yang lebih baik). Perpindahan biasa yang tanpa didasari dengan niat menjadi lebih baik bukan disebut hijrah, namun hanya sekadar disebut perpindahan saja dari satu titik ke titik lain.
kata kuncinya ada pada “menuju lebih baik”, karena itulah arti dari hijrah. Perpindahan tahun dari 1431 ke 1432 H adalah tidak hanya sekedar dimaknai pertambahan kuantitas waktu yang bertambah berdasarkan aktifitas revolusi bulan terhadap bumi, namun sebaiknya berpindahnya juga diri kita secara emosional dan spiritual menjadi lebih baik terutama dalam meraih ridho Allah. Sehingga kita bisa menjadi lebih baik dan melakukan yang terbaik dalam kebaikan karena Allah.
“Sesungguhnya amalan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Barang siapa berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya (akan diterima) sebagai hijrah karena Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa berhijrah karena dunia yang ia cari atau wanita yang hendak dinikahinya, maka ia akan mendapati apa yang ia tuju. (H.R Bukhari & Muslim)
Semoga di tahun 1432 Hijriyah ini, kita bisa benar-benar “hijrah” menuju “tempat” yang lebih baik. Saya yakin, insya-Allah, Allah akan memberikan kekuatan pada hamba-hamba-Nya yang benar-benar berniat untuk ‘hijrah” karena Allah, seperti halnya Allah memberikan kekuatan kepada Nabi dan para sahabatnya hijrah dari Mekah ke Madinna. Amiin.
wallahualam…. ^_^